Thursday, May 24, 2012

what is mechanical engineering ??


Mechanical engineering is a discipline of engineering that applies the principles of physics and materials science for analysis, design, manufacturing, and maintenance of mechanical systems. It is the branch of engineering that involves the production and usage of heat and mechanical power for the design, production, and operation of machines and tools. It is one of the oldest and broadest engineering disciplines. Mechanical   engineering in our lives diverse subject that derives its breadth from the need to design and manufacture everything   from small individual parts and devices (e.g.,  microscale   sensors and inkjet  printer nozzles) to large systems (e.g., spacecraft and machine tools). The role of a mechanical engineer is to take a product from an idea to the marketplace. In order to accomplish this, a broad range of skills are needed. The mechanical engineer needs to acquire particular skills and knowledge. He/she needs to understand the forces and the thermal environment that a product, its parts, or its subsystems will encounter; to design them for functionality, aesthetics, and the ability to withstand the forces and the thermal environment they will be subjected to; and to determine the best way to manufacture them and ensure they will operate without failure. Perhaps the one skill that is the mechanical engineer’s exclusive domain is the ability to analyze and design objects and systems with motion. Then, emphasizes on the design and synthesis of mechanical components and systems. Mechanical engineers are usually involved in research and development, design and manufacturing, engine and thermal energy systems and also machinery. Mechanical engineering graduates are highly flexible and could work in almost every industrial engineering sector.

The engineering field requires an understanding of core concepts including mechanics, kinematics, thermodynamics, materials science, and structural analysis. Mechanical engineers use these core principles along with tools like computer-aided engineering and product lifecycle management to design and analyze manufacturing plants, industrial equipment and machinery, heating and cooling systems, transport systems, aircraft, watercraft, robotics, medical devices and more. Since these skills are required for virtually everything that is made, mechanical engineering is perhaps the broadest and most diverse of engineering disciplines. Mechanical engineers play a central role in such industries as automotive (from the car chassis to its every subsystem—engine, transmission, sensors); aerospace (airplanes, aircraft engines, control systems for airplanes and spacecraft); biotechnology (implants, prosthetic devices, fluidic systems for pharmaceutical industries); computers and electronics (disk drives, printers, cooling systems, semiconductor tools); microelectromechanical systems, or MEMS (sensors, actuators, micropower generation); energy conversion (gas turbines, wind turbines, solar energy, fuel cells); environmental control (HVAC, air-conditioning, refrigeration, compressors); automation (robots, data and image acquisition, recognition, control); manufacturing (machining, machine tools, prototyping, microfabrication).

Mechanical engineering emerged as a field during the industrial revolution in Europe in the 18th century; however, its development can be traced back several thousand years around the world. Mechanical engineering science emerged in the 19th century as a result of developments in the field of physics. The field has continually evolved to incorporate advancements in technology, and mechanical engineers today are pursuing developments in such fields as composites, mechatronics, and nanotechnology. Mechanical engineering overlaps with aerospace engineering, building services engineering, civil engineering, electrical engineering, petroleum engineering, and chemical engineering to varying amounts. The breadth of the mechanical engineering discipline allows students a variety of career options beyond some of the industries listed above. Regardless of the particular path they envision for themselves after they graduate, their education will have provided them with the creative thinking that allows them to design an exciting product or system, the analytical tools to achieve their design goals, the ability to overcome all constraints, and the teamwork needed to design, market, and produce a system. These valuable skills could also launch a career in medicine, law, consulting, management, banking, finance, and so on.

To put it simply, mechanical engineering deals with anything that moves, including the human body, a very complex machine. Mechanical engineers learn about materials, solid and fluid mechanics, thermodynamics, heat transfer, control, instrumentation, design, and manufacturing to understand mechanical systems. Specialized mechanical engineering subjects include biomechanics, cartilage-tissue engineering, energy conversion, laser-assisted materials processing, combustion, MEMS, microfluidic devices, fracture mechanics, nanomechanics, mechanisms, micropower generation, tribology (friction and wear), and vibrations. The American Society of Mechanical Engineers (ASME) currently lists 36 technical divisions, from advanced energy systems and aerospace engineering to solid-waste engineering and textile engineering.

Hukum puasa di bulan Rajab


Assalamu'alaykum warahmatullah.

dari kemarin sampai tadi malam bayak yg bbm ke nmr sya tentang berpuasa di awal rajab/ derjat hadistnya, saya pun mencoba mencari kebenaran dgn bertanya kepada murobi saya. dan inilah hasilnya.. mari kita review….

karena ada status menyebar sbb:
"Tgl. 22 mei kita masuk awal bulan rajab. Barang siapa puasa 2 hari di awal rajab seakan ibadah 2 tahun. Barang siapa mengingatkan org lain ttg ini seakan ibadah 80 tahun."

hmmmm......
ada yang dapat sms itu g???
saya penasaran.. ini g ada sanadnya g ada matannya..
dan ternyata hadist itu Dalilnya dhaif lho..

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Hadits yang menunjukkan keutamaan puasa Rajab secara khusus tidaklah shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.” (Latho’if Al Ma’arif, hal. 213).

Sebenarnya Rajab termasuk bulan yg dimuliakan (bulan haram).
Tidak ada dalil yang menyatakan fadilah puasa Rajab tanggal sekian akan dapat sekian2 dst.
Dalilnya dhaif. Jadi nggak bisa diterima menjadi landasan ibadah.
Masalah shaum dibulan Rajab mengikuti keumuman puasa sunnah dibulan lain kecuali Ramadhan. Boleh senin kamis, yaum al bidh (13~15).

Dari Abu Dzar al Ghifari berkata bahwa Rasulullah saw pernah memerintahkan kami agar berpuasa sebanyak tiga hari pada setiap bulan, yaitu apa yang dinamakan dengan hari putih; tanggal ketiga belas, keempat belas dan kelima belas.’ Nabi saw bersabda,”Itu semua seperti berpuasa sepanjang waktu.” (HR. An Nasai dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
 Derajat Hadist - Keutamaan Puasa pada Bulan Rajab

Maksudnya adalah puasa yang dikerjakan dalam bulan mulia Rajab, dan diyakini sebagai puasa yang diperintahkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam, dan diyakini memiliki kelebihan keutamaan-keutamaan atau keistimewaan atau pahala tertentu dibandingkan puasa sunnah yang lain.

Seputar Dalil
Syaikh Ibn Taimimiyah (wafat: 728 H = 1328 M) dalam kitab Majmu al-Fatawa mengatakan, "… mengenai puasa Rajab secara khusus, maka seluruh hadistnya adalah lemah dan bahkan palsu yang tidak dijadikan acuan oleh para ulama, … tetapi tergolong sebagai hadist-hadist palsu yang dibuat-buat."
Ibn Rajab (wafat: 795 H) dalam Lathaif al-Maarif mengatakan, "Tidak ada hadist shahih dari Nabi shalallahu 'alaihi wa salam dan para sahabatnya yang secara khusus menerangkan keutamaan puasa Rajab."
Pernyataan di atas juga disepakati oleh banyak ulama fiqh dan hadist di antaranya adalah Ibn Qayyim al-Jauziyah dalam al-Manar al-Munif, As-Subki (dalam ath-Thabaqat al-Wustha), Imam an-Nawawi (wafat: 676 H) dalam Syarah Muslim, al-Iraqy (wafat: 807 H) dalam Syarh at-Tirmidzi, asy-Syaukani (wafat: 1255) dalam as-Sail al-Jirar, Ibn Himat ad-Dimasyq (dalam at-Tankit wa al-Ifadah), Ibn Hajar al-Asqalani (wafat: 852 H) dalam Tabayyun al-"ujb fi Fadhail Rajab.



Seputar Hadist
1. Ikrimah meriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda:
صُومُ أَوَّلٍ يَومٍ مِنْ رَجَبَ كَفَارَةُ ثَلاَثِ سِنِينَ، وَصِيَامُ الْيَومِ الثَّانِي كَفَارَةُ سِنِتَينِ، وصيام اليوم الثَّالِثِ كفارة سَنَةٍ، ثُمَّ كُلِ يَومِ كفارة شَهْرٍ
Berpuasa pada hari pertama bulan Rajab menghapus dosa selama tiga tahun, berpuasa pada hari kedua menghapus dosa selama dua tahun, berpuasa pada hari ketiga menghapus dosa selama setahun, kemudian untuk setiap harinya menghapus dosa selama sebulan.
Hadist ini dikeluarkan oleh al-Khilal dalam Fadhail Shahr Rajab, tetapi dia sendiri menyatakan bahwa, " … di dalam hadist ini terdapat periwayat yang tidak aku kenal dan cukuplah dalam amsalah ini pernyataan, "Tidak ada satupun hadist shahih dalam masalah ini."

2. Dari seorang suku Bahilah, ia datang kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa salam dan berkata, "Ya Rasulallah, aku lelaki yang datang kepadamu pada awal tahun (Muharram) ini."
Nabi bersabda:
صُمُ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.
Hadist ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibn Majah dan al-Baihaqi. Akan tetapi Abu Dawud dan Ibn Majah tidak memberikan komentar terhadap hadist ini. Diamnya Abu Dawud tidak berarti hadist ini shahih karena Abu Dawud selalu mengatakan shahih terhadap hadist yang dia yakini keshahihannya.
Imam al-Albani mengatakan, "(Hadist) ini tidak jayyid (baik) sanadnya, karena perwainya goncang pada sisi-sisi yang telah disebutkan oleh al-Hafidz Ibn Hajar al-Asqalani dalam at-Tahdzib, dan sesudahnya oleh al-Mundziri dalam Muhtashar as-Sunan, kemudian ia mengatakan, "Dan telah terjadi perbedaan pendapat seperti yang anda ketahui. Sebagian guru-guru kami mendhaifkannya (melemahkannya-red) karena hal itu. Imam al-Albani juga menyatakan, "Hadist ini mempunyai cacat lain, yaitu jahalah (tidak dikenal perawinya)." Isi dari hadist di atas pun, tidak menyebutkan keutamaan puasa sunnah bulan Rajab tetapi bulan awal tahun yaitu bulan Muharram.

3. Dari Abu Sa'id al-Khudri radhiallahu 'anhu:
من صام من رجب يوما إيمان واحتسابا إستوجب رضوان الله ا لأكبر
Barangsiapa puasa sekali saja pada bulan Rajab karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka ia berhak meraih ridla Allah yang paling besar.
Ibn Hajar al-Asqalani dalam Kitan Tabayyun al-'Ujb berkata, "Matan hadist ini tidak memiliki sumber, tetapi itu hadist buatan Abu al-Birkat as-Siqthi yang kemudian dia buat susunan sanadnya." Maka hadist ini jelas-jelas maudlu (palsu)

Bagaimana Pendapat Sahabat Rasulullah:
Marilah kita perhatikan tindakan Umar ibn Khaththab radliallhu 'anhu kepada orang yang berpuasa sunnah pada bulan Rajab. Umar bin Khaththab menarik tangan orang-orang pada bulan Rajab lalu meletakkannya di mangku besar dan ia berkata, "Makanlah, karena ini adalah bulan yang dahulu diagungkan kaum jahiliyah." HR Ibn Abi Syaibah dalam Muhshannaf-nya, Imam Ahmad).

Bagaimana kita bersikap:
Ada baiknya kita mengikuti pendapat Ibn Hajar al-Asqalani rahimahullah dalam kitabnya Tabayyun al-Ujb bima Warada Fadhli Rajab menyatakan bahwa tujuannya semata-mata berpuasa secara mutlak, atau mengerjakan shalat malam seperti yang dilakukan di luar bulan Rajab, maka yang puasa dan shalat malam demikian itu diperbolehkan. Tetapi bila seseorang mempunyai keyakinan dan anggapan puasa atau shalatnya itu mempunyai kedudukan yang berbeda atau lebih utama daripada puasa dan shalat malam yang dikerjakan di luar bulan Rajab, maka puasa dan shalat malam itu bid'ah.
sampai umar bersikap bgini kpda yg puasa dg dalil tsb: Umar bin Khaththab menarik tangan orang-orang pada bulan Rajab lalu meletakkannya di mangku besar dan ia berkata, "Makanlah, karena ini adalah bulan yang dahulu diagungkan kaum jahiliyah." HR Ibn Abi Syaibah dalam Muhshannaf-nya, Imam Ahmad). kenapa demikian ? UBTUK MENJAGA AGAR ISLAM INI MURNI TANPA PENGADA2AN DALAM IBADAH DAN AQIDAH, AGAR TERHINDAR DARI KEHANCURAN SPTI AGAMA NASHRANI, YAHUDI
Dalam bulan rajab banyak diantara kita yang melakukan beberapa ibadah:

1. Mengucapkan doa: "Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana waballighnaa ramadhaan," diriwayatkan bahwa Syaikhul Islam Abu Ismail Al-Anshariy berkata,"Tidak ada yang shahih tentang keutamaan bulan rajab kecuali hadits ini." Kesimpulan ini dibantah Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali dengan mengatakan,"Pada ucapannya ada pandangan, karena sesungguhnya dalam sanad hadits ini ada kelemahan." Sebabnya adalah rawi yang bernama Zaidah Bin Abir Ruqad Al-Bahiliy, seorang yang dhaif." Al-Haitsamiy telah menyebutkan hadits itu pada dua tempat dalam Majma'uz Zawaaid. Pertama, pada (2/165) berkata: "Diriwayatkan oleh Al-Bazzar, dan di dalamnya ada Zaidah Bin Abir Ruqad. Imam Al-Bukhariy berkata: "Dia munkarul hadits", dan sebagian ulama menilainya majhul." Kedua, pada (3/140) dan dinisbatkannya kepada Al-Bazzar dan Ath-Thabaraniy dalam (Mu'jam) Al-Ausath.

2. Shalat khusus menyambut bulan rajab.

Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbaliy berdasarkan istiqra` menyimpulkan: "Tidak ada yang shah mengenai shalat tertentu yang khusus dilakukan di bulan rajab. Adapun hadits-hadits yang diriwayatkan tentang keutamaan shalat raghaib pada permualaan malam jumat dari bulan rajab adalah dusta dan bathil; tidak shahih. Shalat ini hukumnya bid'ah menurut jumhur ulama. Diantara pemuka-pemuka ulama mutaakh-khirin dari kalangan huffazh ialah Abu Ismail Al-Anshariy, Abu Bakar Bin As-Sam'aniy, Abul Fadh Bin Nashir, Abul Farj Bin Al-Jauziy dan lain-lain. Para ulama mutaqaddimin tidak membahas masalah ini karena shalat ini diadakah setelah zaman mereka. Yang pertama kali muncul adalah setelah abad 400 H. Oleh karena itu, ulama mutaqaddimin tidak mengenal dan membicarakannya."

2. Puasa khusus di bulan rajab.

Ibnu Rajab mengatakan: "Tidak ada satu pun hadits yang shah tentang keutamaan puasa rajab secara khusus dari Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam dan juga dari shabatnya. Namun diriwayatkan dari Abu Qilabah berkata: "Di surga ada istana yang disediakan bagi orang yang banyak melakukan puasa pada bulan rajab."

Imam Al-Baihaqiy berkata: "Abu Qilabah termasuk kibarut tabi'in, ia tidak mengatakan yang seperti itu melainkan karena (hadits) yang sampai (kepadanya).

Namun, hadits yang melarang puasa pada bulan rajab juga tidak shah. Ibnu Majah mengeluarkan dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam melarang puasa pada bulan rajab." Dalam sanad hadits itu ada Dawud Bin Atha', seorang yang sudah disepakati kelemahannya. Karenanya Ibnu Rajab mengomentari hadits itu: "Dikeluarkan Ibnu Majag dengan sanad yang di dalamnya ada kelemahan, dan yang shahih hadits itu mauquf kepada Ibnu Abbas."

Ringkasnya ada khilaf dikalangan imam-imam dalam masalah ini.

3. Membayar zakat pada bulan rajab.

Ibnu Rajab mengatakan: "Penduduk negeri ini biasa mengeluarkan zakat pada bulan rajab. Padahal tidak ada asalnya yang demikian itu dari sunnah. Juga tidak dikenal dari seorang pun dari salaf."

Ringkasnya bahwa zakat ada yang memiliki nishab dan haul. Orang yang sudah mencukupi nishabnya dan telah mencapai haul, maka ia wajib mengeluarkan zakat. Jadi setiap orang haulnya berbeda-beda. Meski begitu, jumhur ulama membolehkan membayar zakat lebih awal ketika sudah sampai nishabnya tanpa menunggu datangnya haul.

4. Umrah di bulan rajab.

Megenai hal ini, Imam Ahmad dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa "Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasalam berumrah pada bulan rajab." Namun, riwayat Ibnu Umar diingkari 'Aisyah bahwa "Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah umrah pada bulan rajab."

Singkatnya, kebanyakan shahabat seperti Umar Bin Khath-thab menyukai umrah di bulan rajab. Begitu pula 'Aisyah dan Ibnu Umar juga melakukannya. Dan Ibnu Sirin menukil dari salaf bahwa mereka juga melakukannya.

Wallaahu A'lam.

Silahkan lihat Lathaaiful Ma'aarif oleh Ibnu Rajab, Majma'uz Zawaaid oleh Al-Haitsami, dan kitab-kitab takhrij hadits.